Saudagar Minang Raya

Categories
Artikel

Minangkabau Terkenal dengan Pantunnya yang Nyeleneh, Berikut 10 Pantun Khas Minang.

Sumatera Barat merupakan provinsi yang penduduk aslinya mayoritas bersuku Minangkabau. Minangkabau merupakan suku yang terkenal dengan budaya merantaunya.

 

Selain itu, ada beberapa budaya yang tidak banyak dikenal oleh orang luar. Salah satunya adalah kepiawaian  orang Minangkabau dalam merangkai syair yang indah.

 

Banyak novelis yang lahir di negeri penghasil rendang tersebut. Sebut saja Ali Akbar Hanafis, Buya Hamka dan Taufiq Ismail.

 

Sebenarnya, masyarakat Minangkabau sejak kecil memang sudah diajarkan dalam bersyair. Dapat dilihat dalam pagelaran adat, pasti selalu identik dengan pepatah petitihnya.

 

Tidak hanya syair, masyarakat Minangkabau juga piawai dalam merangkai pantun. Berikut ini 10 pantun masyarakat Minangkabau.

 

  1. Buruang Alang inggok di Barak.

Pupuak dibali samo jo dadak.

Satiok tabayang senyum manih adiak.

Karupuak dikunyah raso martabak.

 

Maksud dari pantun di atas adalah gombalan terhadap perempuan yang cantik sehingga membuat sang laki-laki salah tingkah.

 

  1. Ka Batipuah naiak pedeti.

Pedeti ditariak oh si kudo bendi.

Sabana bedo anak mudo kini.

Sadang talampa di rumah sakik pun masih baselfi.

 

Maknanya, anak muda zaman sekarang tidak tau dengan malu, sudah sakit masih saja berfoto.

 

  1. Ka kadai mambali bada.

Bada diserak’an ka dalam samak.

Kok iyo lai adiak sayang ka uda.

Lai amuah adiak jadi minantu amak?

 

Maksud dari pantun di atas adalah ungkapan untuk menyampaikan perasaan cinta kepada perempuan.

 

  1. Sawah tabantang di tapi muaro.

Anak gubalo mamanciang lauak sapu-sapu.

Tigo taun wak basamo.

Katiko baralek uda jadi tamu.

 

Maksudnya dari pantun kali ini adalah, bentuk kekesalan dari seorang suami terhadap istrinya yang baru saja dinikahi.

Baca juga:

5 Istilah Penting Dalam Adat Minang Yang Wajib Kamu Tau

Upacara Adat di Minangkabau yang Masih Eksis Hingga Kini

Sejarah Sumatera Barat dan Asal Usul Minangkabau

  1. Sawah tabantang di tapi muaro.

Anak gubalo mamanciang lauak sapu-sapu.

Tigo taun wak basamo.

Katiko baralek uda jadi tamu.

 

6.Ambiak kawek di ateh banto.

Kawek nan kuniang duo-duo.

Payah bacewek jo panyiar radio.

Awak aniang inyo mangecek juo.

 

Maksudnya, seorang laki-laki menjalin hubungan dengan perempuan yang tidak sepemikiran dengan nya. 

 

  1. Pai ka sungai naiak sepeda,

Singgah sabanta di muko barak,

Kok iyo lai adiak sayang ka uda,

Lai amuah adiak jadi minantu amak?

 

Ini merupakan pantun yang ditujukan kepada seorang perempuan untuk meminangnya.

 

  1. Pai ka pantai pakai kameja,

Sambia minum aia kalapo,

Alah tuo hiduik di dunia,

Sampai kini masih juo jomblo.

 

 

  1. Air tergenang di atas batu,

Dibawahnya tumbuh ilalang,

Mantan sudah ke penghulu,

Aku masih saya seorang diri.

 

Dua pantun diatas merupakan ungkapan seorang laki-laki yang semasa hidupnya masih membujang alias jomblo

 

  1. Cabe rawit rasanya pedas,

Memasak makanan gulai Wader,

Bagaimana hati tidak cemas,

Gincu adek mahal sekali.

 

Pantun untuk laki-laki yang punya pacar yang memiliki gaya hidup yang mewah.

Categories
Artikel

Usaha Majukan Ekonomi Sumbar dengan Lapangan Mini Soccer Saudagar Minang

Salah satu peluang besar dalam menyelenggarakan dan meningkatkan sumber daya ekonomi pemerintah adalah dengan memanfaatkan aset Pemerintah Daerah. Pengoptimalan pemanfaatan aset memiliki peran penting untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19 atau di era new normal demi tercapainya Sumatera Barat (Sumbar) yang madani, unggul dan berkelanjutan.

Sumatera Barat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,08 % pada triwulan 2 tahun 2022. Pertumbuhan positif ini diiringi oleh besarnya antusias masyarakat khususnya generasi muda / milenial kembali ke dunia nyata untuk bertatap muka, berolahraga di ruang terbuka, berdiskusi dan saling bertukar ide untuk berbisnis.

Melihat potensi itu, menarik kiranya untuk mewujudkan keinginan itu dengan membangun fasilitas olahra lapangan Mini Soccer oleh Saudagar Minang Raya. Bagaimana rencananya? Ikuti penjelasan berikut ini:

A. Ide Pembangunan Lapangan Mini Soccer

Koperasi Saudagar Minang Raya (KSMR) berencana melakukan Kolaborasi antara kegiatan olahraga dengan kegiatan UMKM. Wujud kolaborasi yaitu perencanaan pembangunan Lapangan Mini Soccer yang dilengkapi oleh tersedianya ruang berusaha bagi UMKM.

Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan serta peran pemerintah daerah dalam penyediaan lahan untuk rencana pembangunan lapangan dan ruang UMKM. Aset pemerintah daerah seperti lahan terbuka dan gedung dapat dioptimalkan salah satunya dengan pembangungan Lapangan Mini Soccer berkonsep kolaboratif konektif. Rencana ini dinilai mampu menarik minat masyarakat untuk berolahraga sekaligus berusaha.

B. Tujuan Pembangunan Lapangan Mini Soccer

Terdapat tujuan atau visi dan misi dalam pembangunan Lapangan Mini Soccer, yaitu terwujudnya fasilitas olahraga dengan konsep sport tainment dalam rangka membangun UMKM dan nilai olahraga secara kolaboratif.

Selain itu, pembangunan Lapangan Mini Soccer memiliki misi sebagai berikut:

  • Membangun lapangan mini soccer dengan standar nasional hingga kelak 

dapat menyelenggarakan event kejuaraan nasional mini soccer di Sumatera Barat khususnya di Kota Padang.

  • Membangun fasilitas pendukung berupa outlet-outlet untuk menunjang kegiatan UMKM.
  • Membangun sumber daya insan madani melalui kegiatan olahraga.
  • Mengoptimalkan aset pemerintah daerah yang ada dengan dibangunnya lapangan mini soccer di areal stadion GOR Agus Salim dan bengkel Dinamika.
  • Menambah pendapatan daerah melalui pajak pendapatan.
  • Memberi ruang UMKM untuk berkembang dengan menyediakan spot berjualan di areal sekitar lapangan mini soccer.
  • Memperindah daerah sekitar areal stadion.

C. Proses Bisnis di Lapangan Mini Soccer

Ada sejumlah proses bisnis yang dilaksanakan dengan Lapangan Mini Soccer. Pihak eksternal yang terlibat dalam proses bisnis adalah:

  1. Pelanggan/Customer. Pelanggan Mini Soccer yang datang untuk berolahraga dan refreshing dari rutinitas sehari-hari.
  2. Pihak sponsor yang memasang iklan produknya di sekitar lapangan.
  3. Pemasok/suplier (bahan, perlengkapan dan peralatan). Perusahaan atau individu

yang menyediakan bahan, peralatan, dan barang-barang untuk proses pembangunan.

  1. Sewa lapak UMKM di Foodcourt.
  2. Retribusi Parkir.
  3. Manajemen dan Organisasi

Mengingat meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga sepak bola, maka ini adalah bisnis penyewaan lapangan Mini Soccer.  Nama usaha ini nantinya Lapangan Mini Soccer Saudagar Minang dan pemiliknya adalah Koperasi Saudagar Minang Raya (KSMR).

Lokasi yang direncanakan menjadi sarana Lapangan Mini Soccer dan Foodcourt ini adalah:

– Kawasan GOR Agus Salim

– Kawasan Bengkel Dinamika

Kawasan tersebut  letaknya sangat strategis karena Lokasi yang terletak di tengah kota, sehingga memudahkan para pelanggan untuk mencapainya. Pembangunan di sana artinya juga mengembangkan pemanfaatan aset Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagai ruang publik yang ramah dan mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial dan budaya bagi masyarakat Sumatera Barat khususnya Kota Padang.

Categories
Artikel

Jengkol Asal Sumbar Tembus Pasar Ekspor ke Jepang

Jengkol, komoditas pertanian yang menimbulkan aroma tidak sedap pada urine, ternyata bisa tembus pasar ekspor ke Jepang. Hal ini terpantau dari data Karantina Pertanian Padang, Sumatera Barat (Sumbar), yang bisa dilihat lewat sistem perkarantinaan, IQFAST.

Sebagaimana dilansir dari Antara, Jengkol yang diekspor ke Jepang itu berasal dari Kabupaten Padang Pariaman. Karantina Pertanian Padang mengungkapkan, selama ini komoditas tersebut belum pernah menembus pasar ekspor.

Baca juga : Melirik Potensi Pertanian Sumbar sebagai Penopang Perekonomian Daerah

Namun, faktanya jengkol ternyata juga digemari oleh warga di belahan dunia yang lain bahkan hingga ke Jepang. Buktinya, kini jengkol atau jering asal Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, berhasil menembus pasar ekspor hingga ke negeri sakura Jepang.

Buah yang masuk kategori polong-polongan dengan nama latin Archidendron pauciflorum ini tidak disangka masuk dalam jajaran komoditi ekspor pertanian, meskipun volumenya saat ini masih relatif kecil.

Jengkol Asal Sumbar Tembus Pasar Ekspor ke Jepang

Baca juga : Asal Usul Nama Minangkabau, Ternyata Begini Cerita Rakyatnya

Volume yang diekspor memang masih kecil. Tercatat sebanyak 100 kilogram jengkol yang diekspor tujuan Tokyo, Jepang, telah melewati sertifikasi karantina pertanian.

Begitu juga dari sisi nilai ekspor jengkol, saat ini bisa saja masih relatif kecil, namun jika permintaan semakin sering dengan jumlah meningkat bukan tidak mungkin  menjadi salah satu andalan ekspor komoditi pertanian Sumbar ke depannya.

Baca juga : Makanan Terenak di Dunia, Rendang Asal Payakumbuh

Selain itu, ekspor jengkol bisa berbentuk buah utuh, bisa juga dalam bentuk pangan olahan. Memang di dalam negeri sendiri, jengkol cukup diminati. Di masa-masa tertentu, harganya bahkan bisa melampaui Rp 100 ribu per kilogram dan itu lebih mahal dari daging ayam atau bahkan daging sapi.

Kedepan, jika bisa menembus pasar ekspor, tentu harganya bisa lebih tinggi. Sehingga ini akan menjadi peluang bisnis baru bagi masyarakat nantinya.

Categories
Artikel

Joinerri Kahar: Koperasi Saudagar Minang Raya Siap Suplai Ayam Segar ke RPA di Kota Padang

Koperasi Saudagar Minang Raya siap mensuplai ayam segar ke Rumah Potong Ayam (RPA) di Kota Padang. Nantinya dari semua Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) akan mensuplai ayam segar ke RPA.

Ketua Koperasi Saudagar Minang Raya Joinerri Kahar menyebut program-program yang telah dilakukan pihaknya adalah membangun Rumah Potong Ayam (RPA) yang berlokasi di Kota Padang. Ia mengatakan Rumah Potong Ayam tersebut merupakan satu-satunya yang ada di Sumbar.

Nantinya dari semua Kabupaten dan Kota akan mensuplai ayam segar ke RPA. Hadirnya RPA ini diharapkan dapat mempermudah para pelaku usaha dalam mencari ayam yang segar, higienis dan juga halal.

Koperasi Saudagar Minang Raya diketahui membangun RPA dengan standar nasional di kawasan Rumah Potong Hewan (RPH) Aia Pacah Kota Padang. Pembangunan yang dimulai 2019 akhirnya selesai sekitar Maret 2021.

Kehadiran RPU ini akan mendorong usaha peternakan unggas lebih berkembang, bukan hanya di Padang, tetapi juga daerah lain di Sumatera Barat. RPA yang ada di Padang itu merupakan RPA yang sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Karena dalam prosesnya dilakukan secara halal dan higienis.

RPA ini mampu memproduksi ayam potong sebanyak 10.000-15.000 ekor atau sebanyak 16 ton ayam per harinya. RPA ini juga mengisi kebutuhan ayam potong di berbagai usaha yang butuh ayam di Padang dan Sumatera Barat.

Categories
Artikel

Pemprov Sumut-Sumbar Perkuat Kerjasama Pangan dan Pertanian

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar)dan Pemprov Sumatera Utara (Sumut) percobaan membangun kerja sama pangan dan pertanian. Kesempatan ini ditandai dengan kesepakatan antara kedua Gubernur daerah bertetangga tersebut.

Sebagaimana dilansir dari RMOLSUMUT, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Gubernur Sumbar Mahyeldi telah menyusun Perjanjian Kerja Sama (PKS) bidang pangan dan pertanian. Penandatanganan PKS dilaksanakan saat acara ‘Sepakan di Ranah Minang’, Rabu (9/11/2022) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan.

Kedua kepala daerah berharap PKS mampu meningkatkan perekonomian kedua provinsi, serta cukup ketersediaan bahan pangan. Kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadikan kedua provinsi maju dan berkembang bersama.

Baca juga : Melirik Potensi Pertanian Sumbar sebagai Penopang Perekonomian Daerah

Dalam momen membobol PKS itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebut hasil pertanian dan tingkat kebutuhan daerahnya mirip dengan Sumbar, namun khusus bawang merah Sumut mengalami kondisi surplus. Sementara Sumbar tidak punya produksi minyak goreng dan Sumut yang surplus.

Baca juga : Sumatera Barat Menjadi Salah Satu Masa Depan Bisnis Indonesia

Melihat kondisi itu, kedua provinsi tampak saling membutuhkan, sehingga butuh kerja sama yang kuat di antara keduanya. Selain bekerja sama soal pertanian, Edy Rahmayadi juga berharap ikatan persaudaraan masyarakat Sumbar dan Sumut juga semakin kuat, termasuk masyarakat Minang yang tinggal di Sumut.

Ditambah lagi, masyarakat Minang di Sumut adalah salah satu penggerak roda perekonomian. Lebih dari satu juta jiwa masyarakat Minang tinggal di Sumut, dan mayoritas menjadi penggerak perekonomian. Banyak di antara mereka yang membuka usaha, dan kondisi ini sudah terjadi sejak dulu. Kondisi terikat dengan masyarakat juga bagus, sehingga Edy berharap ikatan persaudaraan kedua daerah terus terjalin.

Dalam pertemuan PKS itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi juga menjelaskan bahwa sejarah ikatan Sumbar dan Sumut sudah sangat lama terjalin, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Selain soal perdagangan, ulama-ulama Sumbar juga banyak yang belajar ke Barus, begitu juga soal pendidikan dan industri.

Categories
Artikel

Disebut Mirip Pemandangan di Luar Negeri, Ini 5 Objek Wisata Andalan Sumbar

Sumatera Barat (Sumbar) dikenal sebagai daerah dengan banyaknya objek wisata andalan yang bisa dikunjungi. Tak jarang juga, objek wisata yang ada di Sumbar justru mirip dengan pemandangan di luar negeri.

Tak hanya satu atau dua objek wisata andalan di Sumbar yang mirip dengan luar negeri. Semua objek wisata tersebut sangat patut untuk dikunjungi dan diabadikan melalui sebuah foto atau video.

Apa saja objek wisata sumbar yang mirip dengan luar negeri ? berikut telah kami rangkum,

5 wisata andalan sumbar yang disebut mirip dengan pemandangan luar negeri.

1. Tembok Besar Koto Gadang

Tembok Besar Koto Gadang

Salah satu objek wisata andalan Sumbar itu, bernama Great Wall, berlokasi di Koto Gadang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Menyajikan pemandangan eksotis seperti di pedalaman negeri Cina.

Seperti namanya, yaitu Tembok Besar, atau bisa dikenal juga dengan tembok besar Koto Gadang. Mirip dengan Tembok Besar Tiongkok . Menjadi wisata andalan Sumbar yang wajib dikunjungi.

Baca juga: Wajib Dikunjungi, 20 Destinasi Wisata di Payakumbuh Terbaru dan Hits

Tembok Besar Koto Gadang itu, juga berdekatan dengan lokasi wisata Ngarai Sianok, dengan struktur tembok yang panjang dan kokoh membentang dari ujung Ngarai hingga dataran tinggi di Koto Gadang.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Tembok Besar itu ialah pada pagi hari. Sebab, matahari pagi baru mulai naik, dan nampak pemandangan seperti berada di luar negeri.

2. Silokek Sijunjung

silokek sijujuang

Objek wisata Sumbar lainnya yang mirip dengan pemandangan luar negeri adalah Silokek Sijunjung. 

Dengan nuansa Geopark dan pamandangan alam yang sangat luar biasa, Silokek Sijunjung itu letaknya tak jauh dari pusat kota Sijunjung, hanya berkisar sekira 15 kilometer saja.

Pemandangan di Silokek Sijunjung itu, disebut sebagai wisata andalan Sumatera barat karena sangat mirip dengan Geopark San Andreas Fault di California.

Baca juga: Wisata Edukasi di Padang Yuk!, Ini 10 Tempat Wisata Terbaik

Bahkan tokoh menteri pun pernah berkunjung dan terkesima dengan pemandangan Silokek Sijunjung ini, yaitu Menparekraf Sandiaga Uno.

3. Embung Baboy

Selanjutnya adalah Embung Baboy, salah satu objek wisata Sumbar yang disebut-sebut mirip dengan pemandangan di luar negeri. Tepatnya disandingkan dengan Amazon.

Embung Baboy tersebut, menjadi wisata andalan Sumbar dalam hal wisata air dan rawanya, sebab, objek ini adalah rekreasi air yang berada di Nagari Situjuah Batua, Kabupaten 50 Kota.

Namun, untuk bisa mencapai lokasi Embung Baboy tersebut, pengunjung harus mengeluarkan tenaga ekstra dan waktu tempuh perjalanan yang lumayan lama.

Sebab, terletak di dataran tinggi Sumbar, yang diperkirakan berjarak lebih dari 60 kilometer dari pusat kota Padang.

4. Jembatan Akar 

jembatan akar

Jika anda pernah ke Pesisir Selatan, pasti kenal dengan objek wisata andalan Sumbar yang satu ini, yaitu Jembatan Akar.

Berlokasi di Kecamatan Bayang Utara, Pesisir Selatan, dan sudah ada sejak 1916 silam.

Jembatan Akar itu, terbentuk dari jalinan 2 pohon akar yang membentang sepanjang 25 meter dari atas sungai. Ketinggiannya diperkirakan 10 meter dari dasar sungai.

Baca juga: Wajib Dikunjungi, 20 Destinasi Wisata di Payakumbuh Terbaru dan Hits

Objek wisata Sumatera Barat ini, disebut-sebut mirip dengan Jembatan Akar Meghalaya yang ada di India, bahkan secara fisik pun diperkirakan sama dan pemandangan yang dihasilkan pun tak jauh berbeda.

5. Jam Gadang

Jam gadang

Terakhir, objek wisata andalan Sumbar yang disebut-sebut mirip dengan pemandangan luar negeri adalah Jam Gadang Bukittinggi. 

Bagi masyarakat sumatera barat, tentunya sudah tidak asing lagi dengan objek wisata sumbar yang satu ini, terletak di pusat Kota Bukittinggi, dan telah menjadi objek favorit untuk dinikmati akhir pekan.

Jam Gadang Bukittinggi memiliki ketinggian sekitar 26 meter, dan juga menjadi ikon dari Kota Bukittinggi. Pemandangan di Jam Gadang ini, disebut masyarakat mirip dengan Big Ben di London .

Bukan hanya mirip, ternyata mesin Jam Gadang tersebut juga dibuat oleh orang yang sama yang membangun Big Ben di London, yaitu Bernhard Vortman.

Baca juga: Wisata Edukasi di Padang Yuk!, Ini 10 Tempat Wisata Terbaik

Berikut 5 wisata andalan Sumatera barat yang disebut-sebut mirip dengan pemandangan di luar negeri, apakah anda sudah pernah mengunjungi semuanya ? Jika belum, mari siapkan tas dan perlengkapan, lalu pergi bepergian menikmati suasana indah di Sumbar.

 

Categories
Artikel

Bakal Ada Lapangan Mini Soccer di Sumbar, Ini 3 Keuntungannya

Koperasi Saudagar Minang Raya, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,  untuk membangun sebuah lapangan Mini Soccer.

Kerja sama tersebut, bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Sumatera Barat melalui pemanfaat aset-aset publik, seperti halnya lapangan Mini Soccer yang bakal dibangun ini.

Daerah yang akan dibangun lapangan Mini Soccer tersebut, diantaranya berlokasi di GOR H. Agus Salim dan Bengkel Dinamika di Kota Padang, Sumatera Barat.

Kedua lokasi tersebut, dinilai strategis dan lahan yang dibutuhkan untuk membangun lapangan Mini Soccer juga tercukup di sana.

Lapangan Mini Soccer tersebut, memiliki luas sekitar 33 X 55 meter. Luas tersebut, setara dengan lapangan Mini Soccer berstandar Nasional Indonesia.

Selain itu, tren sepakbola di lapangan Mini Soccer, juga sedang marak diminati oleh masyarakat Indonesia belakangan ini.

Sebab, luas lapangan yang tidak terlalu lebar dan panjang, hal ini bertujuan supaya stamina dari para pemain tidak cepat habis.

Lapangan Mini Soccer yang bakal dibangun di Sumatera Barat tersebut, juga dilengkapi dengan rumput sintetis, serta sarana pendukung lainnya.

Sarana pendukung di lapangan Mini Soccer itu, diantaranya tribun, ruang ganti dan food court. Semua ini, tentunya dapat menambah kenyamanan pemain saat di lapangan.

Terkait dengan pembangunan lapangan Mini Soccer tersebut, ternyata selain nyaman untuk para pemain, juga membawa keuntungan bagi pemerintah daerah.

 

Ini 3 Keuntungan dari Lapangan Mini Soccer di Sumatera Barat

 

  1. Terkelolanya Aset Publik

Selama ini, daerah di Sumatera Barat, masih terdapat banyak lahan terbengkalai milik pemerintah daerah. Tentunya, hal itu sangat merugikan sekali, sebab lahan yang seharusnya berguna menjadi sia-sia.

Namun, sejak terbentuknya kerja sama Koperasi Saudagar Minang Raya dengan Pemprov Sumatera Barat. Akhirnya beberapa lahan yang dahulu sempat terbengkalai bisa dioptimalkan fungsinya.

 

  1. Peningkatan Ekonomi Daerah

Lalu, selanjutnya adalah meningkatnya perekonomian daerah. Diketahui, dengan dibangunnya lapangan Mini Soccer berstandar Nasional itu, bakal dapat mendatangkan pemain dari luar Sumatera Barat juga.

Hal ini, tentunya berdampak baik terhadap perekonomian di sekitar lapangan Mini Soccer, sebab, tentunya bisa berjualan dan pemerintah daerah juga mendapatkan keuntungan dari tiket yang dibeli masyarakat.

 

  1. Ada Spot Iklan, Peluang untuk Keuangan Daerah

Selain peningkatan perekonomian, dengan adanya lapangan Mini Soccer itu, juga bakal bisa dimanfaatkan untuk memajang iklan.

Sebab, di bibir lapangan, terkonfirmasi akan dibangun juga papan iklan untuk menarik pengusaha atau tokoh publik untuk menyewanya.

Hal ini, tentunya membawa dampak yang baik kepada bertambahnya pemasukan pemerintah daerah, sebab retribusi dari iklan yang dibayar oleh pengiklan.

Nah, begitulah sekilas pengenalan tentang lapangan Mini Soccer serta keuntungannya untuk pemerintah daerah di Sumatera Barat. Tentunya, kita tidak sabar untuk menanti kehadiran dari lapangan ini bukan.

 

Categories
Artikel

Upacara Adat di Minangkabau yang Masih Eksis Hingga Kini

Upacara Adat di Minangkabau dikenal sebagai salah satu yang memiliki banyak tradisi dan sangat berpegang teguh kepada adat istiadat. Hingga kini pun, masih banyak tradisi yang masih eksis di semarakkan oleh masyarakat Minangkabau, seperti halnya upacara adat.

Ternyata, di Minang tak hanya memiliki satu upacara adat, tetapi mencapai puluhan. Pada tulisan ini, kami akan merangkum lima upacara adat yang masih eksis dan dinikmati oleh masyarakat Minangkabau.

Apa Itu Upacara Adat?

Upacara adat merupakan salah satu tradisi yang biasa digunakan oleh masyarakat tradisional dan mengandung nilai-nilai yang cukup relevan untuk kebutuhan masyarakat pada pengikutnya.

Tujuan dari upacara adat tersebut juga bermacam-macam, tergantung kebutuhan dan kepentingan dari masing-masing suku. Selain itu, upacara adat juga berfungsi untuk melestarikan budaya dari generasi ke generasi.

Dengan tetap dikenalnya upacara adat yang ada di Minangkabau, hal ini berdampak baik terhadap pengetahuan generasi muda terkait pemahaman adat di daerah asalnya, yaitu Minangkabau.

Berikut Upacara Adat di Minangkabau yang Masih Eksis Hingga Kini

1. Upacara Tabuik

Upacara Tabuik (1)

Upacara Tabuik merupakan tradisi tahunan di Sumatera Barat, khususnya oleh masyarakat Pariaman. Perayaan Tabuik ini sudah ada sejak abad ke-19 Masehi.

Upacara Tabuik dilakukan di kawasan Kota Pariaman, disimbolkan juga sebagai peringatan atas hari wafatnya seorang cucu Nabi Muhammad SAW yakni Husein bin Abi Thalib pada 10 Muharram.

Perayaan Tabuik tersebut tak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar Pariaman saja. Tapi juga dikenal luas oleh masyarakat luar daerah. Maka dari itu, tak jarang ketika perayaan Tabuik dilakukan, lebih dari puluhan ribu masyarakat berkumpul untuk menyaksikannya.

Perayaan Tabuik ini juga dikenal meriah, sebab ada iring-iringan berbentuk manusia setengah kuda yang diarak dari kota Pariaman menuju tepi pantai dan dibuang ke laut. Tak lupa pula, dalam prosesnya kita akan mendengarkan alunan gendang tasa khas Pariaman yang sangat asik itu.

2. Batagak Panghulu

Batagak Panghulu

Upacara adat yang satu ini khusus hanya dilakukan dalam rangka meresmikan seorang datuk menjadi panghulu.

Istilah panghulu oleh masyarakat Minangkabau digunakan sebagai pemimpin kaum danm menjadi ninik mamak di nagarinya.

Upacara batagak panghulu ini ternyata juga dihadiri oleh orang banyak. Sebab dalam pengangkatannya tak dapat dilakukan oleh pihak keluarga saja. Namun juga harus melibatkan Kerapatan Adat Nagari (KAN).

Terkait waktu pelaksanaannya, upacara batagak penghulu ini tak memiliki jadwal yang rutin di setiap tahunnya. Sebab upacara ini hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja dan bersifat kondisional.

3. Batagak Kudo-kudo

Batagak Kudo-kudo

Upacara batagak kudo-kudo ini merupakan salah satu tradisi yang masih sering ditemui di Minangkabau. Sebab hingga kini, saat ada masyarakat yang hendak membanguun sebuah rumah, maka upacara batagak kudo-kudo ini akan bisa kita saksikan.

Tujuan dari batagak kudo-kudo ini dilakukan sebagai mempererat tali silaturahmi antara masyarakat di Minangkabau. Sebab ada tradisi bagotong royong di dalam pelaksanaannya.

Pada upacara batagak kudo-kudo, masyarakat dan sanak famili keluarga yang membangun rumah akan diundang. Dan yang paling menarik dalam upacara ini adalah tamu undangan tersebut akan membawa hadiah untuk tuan rumah.

Hadiah atau buah tangannya pun bermacam-macam, ada yang berupa seng, batu bata, pasir atau bahan bangunan lainnya hingga uang. Nominal dan besarannya pun tak jadi patokan, seadanya saja.

4. Pacu Jawi

PACU JAWI

Bagi anda pecinta adrenalin dan penikmat aktivitas luar ruangan, upacara pacu jawi di Minangkabau ini pasti bisa menjadi referensi yang wajib untuk ditonton.

Pacu jawi sama dengan balapan sapi. Tradisi ini digelar di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Pacu jawi ini telah ada di Minangkabau sejak ratusan tahun lalu. Saat ini, tradisi ini dilakukan oleh para petani selepas musim panen untuk mengisi waktu luas sembari menghibur masyarakat setempat.

Pada praktiknya, pacu jawi dikendarai oleh joki dan dilepas tanpa lawan tanding. Artinya, pacu jawi ini dilakukan tidak dilakukan bergandengan dengan lawannya, tapi dilihat berdasarkan kecepatan dan kemampuan berlari yang lurus oleh tim juri dan penonton.

Tak jarang juga, sapi pemenang pada upacara pacu jawi ini akan dibeli dengan harga yang mahal. Ini, juga menjadi keuntungan bagi pemilik sapi, sebab mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan.

5. Mandi Balimau

MANDI BALIMAU

Upacara adat yang terakhir adalah mandi balimau. Penulis rasa seluruh masyarakat Minangkabau bahkan luar daerah Minang pun kenal dengan tradisi mandi balimau ini. Sebab, tradisi ini juga sering dilakukan oleh anak muda hingga tua.

BACA JUGA :

Mandi balimau oleh masyarakat Minangkabau dilakukan menjelang datangnya bulan Ramadhan. Tradisi ini memiliki esensi untuk mensucikan diri secara lahir dan batin sebelum menjalankan ibadah puasa.

Cukup sudah penulis paparkan lima bentuk upacara adat yang masih dikenal hits di Minangkabau. Bagaimana, apakah anda salah satu dari masyarakat Minangkabau yang masih mengikuti kelima upacara adat ini?

Categories
Artikel

Wajib Anda Coba, Ini 3 Makanan Khas Sumatera Barat Berbahan Dasar Singkong

Sumatera Barat selain dikenal dengan nuansa alamnya yang indah, ternyata juga menyimpan beraneka ragam kuliner hingga makanan khas yang tak kalah lezat.

Selain itu, di Sumatera Barat juga menyediakan olahan makanan dari berbagai bahan. Salah satunya adalah Singkong.

Singkong merupakan ketela pohon atau dikenal juga sebagai ubi kayu. Biasanya, singkong sering dijadikan oleh masyarakat Sumatera Barat sebagai bahan untuk olahan pangan.

Hal tersebut disebabkan singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan baik untuk dikonsumsi. Selain itu, singkong juga mudah didapatkan.

Apa Saja Makanan Khas Sumatera Barat yang Terbuat dari Singkong?

  1. Kacimuih

Makanan lezat yang pertama ini merupakan jajanan tradisional di Sumatera Barat. Bentuknya bulat membumbung atau kadang kotak-kotak. 

Biasanya, kacimuih bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional. Sebab, tak semua kedai menjual jajanan yang satu ini. Bisa dibilang saat ini sudah mulai langka.

Kacimuih berbahan dasar singkong yang sudah dikupas dan diparut kasar. Untuk metode memasaknya dengan cara dikukus. Lalu, setelah dirasa matang, kacimuih bisa dihidangkan bersama dengan parutan kelapa dan gula pasir.

  1. Godok Bagulo

Selanjutnya adalah makanan dengan nama godok bagulo. Makanan ini merupakan salah satu khas dari Sumatera Barat. Hampir sama dengan kacimuih, godok bagulo ini juga berbahan dasar singkong.

Kendati demikian, godok bagulo ini dimasak dengan menggunakan metode penggorengan. Hasilnya pun menjadi lebih renyah dan gurih.

Untuk bentuknya pun menyerupai telur ayam, tidak terlalu bulat dan tak terlalu lonjong. Godok bagulo ini sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga di kala santai di teras rumah.

  1. Karupuak Saga

Bagi masyarakat yang hobi makan kerupuk, wajib banget untuk merasakan kriuknya karupuak saga ini. Sebab, karupuak saga merupakan olahan kerupuk dari bahan dasar singkong yang telah dipotong-potong lalu digoreng.

Karupuak saga ini biasanya diletakkan di warung-warung sarapan pagi, seperti kedai lontong dan sate. Sebab, sangat cocok dipadukan dengan makanan yang berkuah.

Nah bagaimana sobat ngemil, apakah sudah pernah merasakan ketiga makanan khas Sumatera Barat yang berbahan dasar singkong belum? Jika belum, jangan ragu untuk mencobanya atau membuatnya sendiri di rumah, tidak ribet kok.

Categories
Artikel

Daftar Kota dan Kabupaten Penopang Ekonomi Sumbar

 

Pertumbuhan Perekonomian Sumatera Barat diketahui semakin tumbuh lebih baik usai memanfaatkan pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. berikut ini daftar kabupaten kota penopang Ekonomi Sumbar (Sumatera Barat) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Daftar kabupaten kota penopang Ekonomi Sumbar (Sumatera Barat)

1. Kota Padang

BPS mencatat perekonomian Kota Padang pada tahun 2020 mencapai Rp 62,22 triliun. Angka itu diketahui dari hitungan besaran produk domestik bruto regional (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB).

Jika dikalkulasikan, angka ini setara dengan 25,7% dari total PDRB 19 kabupaten kota di Sumatera Barat yang mencapai Rp241,88 triliun. Perekonomian ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini ditopang dari sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi dan pergudangan.

PDRB sektor perdagangan besar dan perbelanjaan eceran mencapai Rp10,21 triliun atau 16,41%, sementara sektor perdagangan besar dan pertunjukan eceran Rp9,74 triliun atau 15,66% dari total perekonomian tahun lalu.

2. Kabupaten Agam

Kabupaten Agam berada diurutan kedua daerah penopang perekonomian Sumatera Barat dengan PDRB ADHB sebesar Rp20,37 triliun.

3. Kabupaten Padang Pariaman

Kabupaten Padang Pariaman tercatat memiliki nilai PDRB ADHB sebesar Rp17,94 triliun.

4.Kota Sawahlunto

BPS mencatat Kota Sawahlunto memiliki PDRB ADHB sebesar Rp3,66 triliun.

5. Kota Solok

Kota Solok memiliki PDRB ADHB perekonomian Rp4,04 triliun.

6. Kota Padang Panjang

Kota Padang Panjang menjadi kabupaten/kota dengan PDRB ADBH terkecil, yakni hanya Rp3,47 triliun.

 

Baca juga  :

Daerah dengan PDRB per kapita tertinggi di Sumatera Barat

Kota Bukittinggi diketahui sebagai kabupaten/kota dengan PDRB per kapita tertingi, yaitu sebesar Rp65 juta pada tahun 2020.

Kemudian diikuti oleh Kota Padang dengan PDRB per kapita Rp64,67 juta, selanjutnya Kota Padang Panjang dengan PDRB per kapita Rp63,82 juta.

Selanjutnya Kabupaten Pasaman memiliki PDRB per kapita Rp31,32 juta dan Kabupaten Solok Selatan memiliki PDRB per kapita Rp31,81 juta.

Terakhir, Kabupaten Pesisir Selatan diketahui sebagai kabupaten/kota yang memiliki PDRB per kapita terendah di Sumatera Barat, yaitu hanya Rp29,96 juta.