Saudagar Minang Raya

Melirik Potensi Pertanian Sumbar sebagai Penopang Perekonomian Daerah

Setiap daerah memiliki potensi perekonomian masing-masing. Seperti di Provinsi Sumatera Barat yang kaya dengan potensi pertanian. Bahkan dalam kondisi pandemi Covid-19 sektor pertanian Sumatera Barat masih menunjukkan pertumbuhan positif.

Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik mencatat kontribusi sektor pertanian cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB Provinsi yaitu  mencapai sekitar 22,38 persen, Termasuk di dalamnya sektor perikanan dan kehutanan. BPS juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pascapandemi juga ditopang oleh sektor pertanian 21,62 persen, kemudian perdagangan 15,66 persen dan transportasi dan pergudangan 10,70 persen. 

Pertanian Sumatera Barat

Sumatera Barat memiliki potensi pertanian yang cukup besar. Hal ini terlihat dari geografis sebagian besar daerah di sepanjang bukit dan pegunungan sehingga memiliki lahan yang produktif untuk pertanian.

Pada tahun 2020, komoditas tanaman pangan menjadi sub sektor yang memberikan kontribusi terbesar kepada pertanian Sumatera Barat yaitu mencapai 6,38 persen. Subsektor tanaman pangan ini mencakup komoditas padi dan palawija, jagung, kacang hijau, kacang tanah, kedelai, ubi jalar, dan ubi kayu.

Meski mengalami penurunan jumlah produksi tanaman pangan pada tahun 2020 yang akibat pandemi covid-19, namun laju pertumbuhan pada PDRB Provinsi Sumatera Barat masih bernilai positif. 

Komoditas Unggulan Pertanian Sumbar

Sumatera Barat memiliki beragam potensi pertanian. Jika dilihat dengan metode Location Quotient (LQ), dengan kategori penilaian LQ yaitu, 

1) Nilai LQ > 1, komoditas merupakan komoditas basis/unggulan

2) Nilai LQ < 1, komoditas merupakan komoditas non basis/non unggulan

3) LQ = 1, komoditas tersebut bukan komoditas basis/unggulan namun wilayah mampu memenuhi kebutuhan komoditas tersebut secara mandiri.

Maka ditemukan hasil analisis Location Quotient pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat, menunjukkan bahwa rata-rata nilai LQ > 1 pada komoditas padi di setiap wilayah kecuali Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kota Sawahlunto.

Hal ini menunjukkan bahwa dari 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat, terdapat 14 wilayah yang memiliki produksi komoditas unggulan berupa padi sebagai komoditas basis bagi wilayahnya. 

Selain padi, komoditas yang termasuk unggulan di wilayah Provinsi Sumatera Barat, seperti ubi jalar dan ubi kayu di Kabupaten Kepulauan Mentawai komoditas jagung dan kacang hijau di , Kabupaten Pesisir Selatan, komoditas jagung, kacang tanah, dan kedelai di Kabupaten Solok Selatan, komoditas jagung, kacang hijau, dan kacang tanah di Kabupaten Pasaman Barat, dan komoditas kacang hijau, kedelai, ubi kayu di Kota Sawahlunto.

Secara umum, 14 dari 19 kabupaten/kota Provinsi Sumatera Barat unggul dalam produksi padi dan menjadi komoditas basis atau komoditas unggulan sebagai sumber pengembangan wilayah. Potensi komoditas padi tidak saja dapat memenuhi kebutuhan Sumatra Barat, namun juga diekspor ke luar daerah. 

Hingga saat ini pemerintah daerah masih berfokus pada pembangunan pertanian dengan mengembangkan komoditas unggulan secara komparatif dan kompetitif untuk menjaga peningkatan produksi tiap komoditas. Bahkan mulai tahun ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 sebesar 10 persen untuk pengembangan sektor pertanian.

Share This Post

More To Explore

RAT KSMR 2024

ACARA RAPAT ANGGOTA TAHUNAN KOPERASI SAUDAGAR MINANG RAYA (KSMR) TAHUN BUKU 2022, DILAKSANAKAN PADA TGL 29-30 APRIL 2023, BERTEMPAT DI PANGERAN BEACH HOTEL KOTA PADANG.