Saudagar Minang Raya

Categories
Artikel

Peran pendidikan dalam Pembangunan Ekonomi Sumatera Barat

Peran pendidikan merupakan salah satu penunjang Sumber Daya Manusia. Pendidikan merupakan salah satu komponen yang menentukan kualitas SDM yang kemudian juga akan berpengaruh kepada kapabilitas masyarakat termasuk di provinsi Sumatera Barat. Diatur dalam sistem hukum Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003, Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran untuk membuat siswa tetap aktif mengembangkan potensinya, kekuatan spiritual, agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia. Dan juga merupakan langkah untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh diri sendiri yang kemudian akan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan juga negara. Pendidikan adalah sebuah bentuk konsumsi masyarakat. 

Pendidikan akan terus meningkat seiring berjalan nya waktu. Masalah ini berhubungan erat dengan kondisi target tenaga kerja dalam setiap perusahaan yang mulai memprioritaskan pekerja tidak terampil menjadi pekerja terampil karena proses industrialisasi. Masyarakat saat ini berpacu untuk meraih pendidikan setinggi mungkin bahkan berupaya untuk dapat mengejar pendidikan hingga keluar negeri dengan harapan dapat tertarik oleh perusahaan ternama sehingga bisa digaji dengan layak bahkan berkemungkinan merintis usaha pribadi.

Tingkat pendidikan di Sumatera Barat merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas penduduk provinsi ini. Partisipasi belajar penduduk perlu selalu ditingkatkan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Di negara-negara maju secara umum penduduknya sudah memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek. Berikut beberapa faktor yang berkaitan dengan pendidikan guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat:

1. Inovasi  inovasi

Pendidikan dibutuhkan sebagai salah satu pemicu munculnya inovasi-inovasi guna memajukan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat. Lembaga pendidikan di Sumbar dapat bekerja sama dengan dunia usaha dan industri untuk menghasilkan produk-produk inovatif dan menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, lembaga pendidikan juga dapat membantu masyarakat Sumbar untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam menciptakan inovasi dan memajukan sektor industri.

Baca Juga : Sumatera Barat Menjadi Salah Satu Masa Depan Bisnis Indonesia

2. Kewirausahaan 

Kewirausahaan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat. Dalam hal ini,pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan kewirausahaan di Sumbar. Program pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kewirausahaan dapat membantu masyarakat Sumbar untuk membuka usaha mereka sendiri dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Dengan begitu, pendidikan dapat membantu meningkatkan tingkat kemandirian dan kemampuan pengembangan usaha di Sumatera Barat.

Baca juga : Potensi Ekonomi dan Pariwisata Sumatera Barat: Jelajahi Keindahan dan Kemajuan

3. Industri 

Pendidikan juga dapat membantu mengembangkan industri di Sumbar. Lembaga pendidikan di Sumbar dapat bekerja sama dengan industri untuk memperkuat daya saing industri di Sumbar. Program pendidikan dan pelatihan yang ditujukan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas di sektor industri dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk industri di Sumbar. Selain itu, pendidikan juga dapat membantu meningkatkan keterampilan dan kemampuan masyarakat Sumatera Barat dalam menghadapi perubahan teknologi di sektor industri.

Baca juga : Peluang Investasi di Sumatera Barat

4. Pengembangan Pariwisata 

Pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus pembangunan ekonomi Sumbar. Dalam hal ini, pendidikan juga dapat membantu pengembangan sektor pariwisata di Sumbar. Program pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat Sumbar dalam bidang pariwisata dapat membantu meningkatkan kualitas layanan pariwisata di Sumbar. Selain itu, lembaga pendidikan di Sumbar dapat membantu dalam pengembangan produk pariwisata yang unik dan menarik, sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Sumbar.

Baca juga : Sejarah Sumatera Barat dan Asal Usul Minangkabau

5. Pertanian 

Pertanian masih menjadi sektor ekonomi yang paling menonjol di Sumbar. Dalam hal ini, pendidikan juga dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan sektor pertanian di Sumbar. Program pendidikan dan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat Sumbar dalam bidang pertanian dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian di Sumbar. Selain itu, pendidikan juga dapat membantu dalam pengembangan teknologi pertanian yang lebih modern dan efektif sehingga dapat meningkatkan daya saing sektor pertanian di Sumbar.

Baca juga : 5 Daerah Penghasil Bawang Merah Terbanyak, Salah Satunya Ada di Sumbar

6. Investasi

Investasi menjadi salah satu faktor penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Sumbar. Dalam hal ini, pendidikan juga dapat memainkan peran penting dalam menarik investasi ke Sumbar. SDM yang berkualitas, produk-produk inovatif, keterampilan dan kemampuan kewirausahaan, serta kualitas industri dan pariwisata yang meningkat, dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di Sumbar. Oleh karena itu, program pendidikan dan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan sektor ekonomi lainnya, dapat membantu dalam menarik investasi ke Sumbar.

Baca juga : Peluang Ivenstasi di Sumatera Barat

 

Categories
Artikel

Peluang Investasi di Sumatera Barat

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi dengan beragam peluang investasi di sektor pariwisata, perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, energi, agroindustri, dan budaya. Adat istiadat yang masih kental menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi Sumatera Barat karena keunikan-keunikan dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh provinsi ini. Peluang investasi dari provinsi ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat Nasional, namun juga Internasional yang kemudian menghasilkan positive impact on the economic growth. Simak penjelasan mengenai beberapa peluang investasi di Sumatera Barat berikut ini:

1. Sektor Pertanian 

Sektor Pertanian 

Dengan kondisi geografis Sumatera Barat yang sampai saat ini masih kaya dengan hasil alam, sektor pertanian menjadi salah satu sektor terbesar yang sangat menjanjikan sebagai peluang investasi. Hamparan sawah dan buah-buahan serta sayuran segar menjadikan Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi dengan pemasok hasil pertanian dan perkebunan sebagai sumber pangan provinsi sekitar nya seperti Riau. Selain itu, Sumatera Barat juga  menyediakan peluang investasi untuk tumbuhan kopi, karet, kelapa, dan sawit. Dalam hal ini, pengolahan pangan juga dapat ditemukan di provinsi ini seperti pengolahan kopi, pengolahan buah-buahan, dan produksi minyak kelapa sawit.  Sektor pertanian modern juga dapat ditemukan di provinsi ini seperti yang bersifat lebih efisien dan berkelanjutan.

Baca juga: Potensi Ekonomi dan Pariwisata Sumatera Barat: Jelajahi Keindahan dan Kemajuan

2. Sektor Energi 

Sektor Energi 

Per-2023, Sumatera Barat dinyatakan memiliki pertumbuhan di sektor energi khususnya listrik yang meningkat sebanyak 11,45%. Ini dikarenakan penggunaan listrik di provinsi ini kerap naik setiap tahunnya. Terhitung dari  tahun 2021, penjualan sektor bisnis listrik mencapai 564,71 GWH, pada tahun 2022, meningkat menjadi 629,35 GWh yang juga membuktikan bahwa perekonomian di Sumatera Barat semakin membaik. Selain itu, Sumatera Barat juga memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya energi terbarukan, seperti energi surya, energi angin, dan energi air. Peluang investasi dapat ditemukan di sektor pembangunan infrastruktur energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin, atau pengembangan teknologi energi baru untuk pertanian dan industri.

Baca juga: Melirik Potensi Pertanian Sumbar sebagai Penopang Perekonomian Daerah

3. Sektor Pariwisata 

Sektor energi

Sektor pariwisata di Sumatera Barat merupakan salah satu yang menonjol dan paling besar peluangnya. Dengan destinasi wisata alam, budaya, sejarah, dan kuliner yang menarik. Peluang investasi dapat ditemukan di sektor pengembangan infrastruktur wisata, seperti hotel dan resort, pengembangan tempat wisata baru, atau pengembangan pariwisata kuliner. Banyak sekali sektor pariwisata di Sumatera Barat yang menjadi pusat perhatian penduduk lokal maupun mancanegara seperti Jam Gadang, Kawasan Mandeh, Rumah Adat Pagaruyuang, dan lainnya. Menurut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DPMPTSP Sumatera Barat, kawasan mandeh merupakan salah satu yang akan dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Selain Kawasan Mandeh yang terletak di Pesisir Selatan, terdapat juga peluang investasi di Kota Sawahlunto, Provinsi dengan kegiatan Pembangunan Hotel dan Foodcourt Kawasan Wisata Kandi. Selain itu, berita mengejutkan mengenai peluang investasi sektor pariwisata juga datang dari Kota payakumbuh. Menurut Okezone.com, PAD Pariwisata Kota Payakumbuh sempat mencapai 332 miliar pada tahun 2021 silam. Sebelumnya, semenjak Maret 2020 sampai dengan beberapa bulan selanjutnya objek wisata di daerah itu harus tutup untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 sesuai dengan arahan dari Wali Kota Payakumbuh.

Baca juga : 5 Daerah Penghasil Bawang Merah Terbanyak, Salah Satunya Ada di Sumbar

4. Sektor Manufaktur 

Sektor Manufaktur

Sumatera Barat memiliki sektor manufaktur yang berkembang pesat, dengan sektor utama seperti tekstil dan pakaian, elektronik, dan perakitan kendaraan bermotor. Peluang investasi dapat ditemukan di sektor manufaktur, seperti produksi tekstil dan pakaian, produksi elektronik, atau pengembangan industri otomotif.

Baca juga : CSR Pertamina

5. Sektor Properti 

Sektor Properti

Sumatera Barat memiliki kota-kota besar seperti Padang dan Bukittinggi yang terus berkembang, sehingga sektor properti juga berkembang. Peluang investasi dapat ditemukan di sektor properti, seperti pengembangan perumahan, pembangunan pusat perbelanjaan, atau pengembangan kompleks apartemen dan perkantoran. Bukittinggi sebagai salah satu yang menjadi pusat perhatian di sektor properti menyediakan berbagai pusat perbelanjaan yang setiap tahunnya dipenuhi oleh wisatawan yang berbondong untuk berbelanja beragam kebutuhan, khususnya oleh-oleh khas Sumatera Barat.

Baca juga : Sejarah Sumatera Barat dan Asal Usul Minangkabau

6. Sektor Kesehatan 

Sektor Kesehatan

Sumatera Barat memiliki banyak lembaga kesehatan, baik swasta maupun pemerintah, yang berkembang pesat. Peluang investasi dapat ditemukan di sektor kesehatan, seperti pengembangan pusat kesehatan terpadu, pengembangan teknologi kesehatan, atau pengembangan program kesehatan masyarakat. Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang dikenal memadai dari segi fasilitas dibidang kesehatan. Tak heran jika beberapa masyarakat non-lokal memilih Sumatera Barat sebagai solusi terbaik untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

Baca juga : Asal Usul Nama Minangkabau, Ternyata Begini Cerita Rakyatnya

7. Sektor Infrastruktur 

 Sektor Infrastruktur

Sumatera Barat memiliki program pembangunan infrastruktur yang ambisius, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara. Peluang investasi dapat ditemukan di sektor pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pembangunan pelabuhan dan bandara, atau pengembangan infrastruktur transportasi.

Baca juga : Catat! 14 Kawasan Berikut Akan Menjadi Ladang Usaha Bagi UMKM di Padang!

 

Categories
Artikel

Ini Obyek Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Bukittinggi

Bukittinggi merupakan salah satu kota bersejarah di Sumatera Barat. Terletak di dataran tinggi, kehadiran kota ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Pada masa kolonial Belanda, kota ini menjadi kubu pertahanan orang Belanda dan tempat peristirahatan para opsir. Kota ini mendapat julukan Parijs van Sumatra karena pesonanya yang indah. Pada masa pemerintahan Jepang, kota ini mendapat kedudukan penting sebagai pusat pengendalian pemerintah militernya untuk kawasan Sumatera, hingga ke Selat Malaka.

Banyak tokoh pendiri bangsa berasal dari Bukittinggi, salah satunya Mohammad Hatta yang merupakan Bapak Proklamator dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Sebagai kota perjuangan, Bukittinggi pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia. 

Berkunjung ke Bukittinggi berarti harus menyelami keunikan sejarahnya. Berikut adalah beberapa obyek wisata sejarah yang wajib dikunjungi untuk mengenal Kota Bukittinggi.

  1. Benteng Fort de Kock

Ini Obyek Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Bukittinggi

Benteng Fort de Kock adalah bangunan peninggalan pemerintah kolonial Belanda yang dibangun pada abad ke-19. Kehadiran benteng ini tidak bisa dilepaskan dari asal-usul Bukittinggi. 

Pada mulanya kota ini merupakan sebuah pasar tempat orang Agam Tuo datang berniaga. Namun, setelah kedatangan Belanda, kota ini menjadi tempat kubu pertahanan orang Belanda melawan kaum Paderi. Pembangunan kota ini ditandai dengan pembangunan Benteng Fort de Kock pada 1825. Bangunan ini menjadi saksi bisu penjajahan Belanda di Minangkabau. 

Saat ini, Benteng Fort de Kock hanya meninggalkan sisa-sisa parit dengan lebar sekitar tiga meter, bekas pondasi berbentuk persegi empat, bak air setinggi 20 meter, dan delapan buah meriam. Pemerintah setempat telah memugar kawasan ini dan mengubahnya menjadi Taman Kota Bukittinggi dan Taman Burung Tropis.

  1. Jam Gadang 

Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi ikon kota Bukittinggi. Terletak di pusat kota, menara jam ini memiliki tinggi 27 meter dengan jam berukuran besar berdiameter 80 centimeter di empat sisinya. Oleh karena itu, menara jam ini dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau untuk “jam besar”. 

Pembangunan Jam Gadang diresmikan pada 1927 sebagai hadiah untuk Sultan Muhammad Jamil Syah atas kesetiaannya selama masa penjajahan. Jam itu sendiri merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina.  

Sejak didirikan, bentuk atap menara jam sudah tiga kali mengalami perubahan. Awalnya, atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya. Bentuk atap tersebut lalu berubah menyerupai Kuil Shinto pada masa penjajahan Jepang. Lalu, berubah lagi setelah Indonesia merdeka, persisnya pada 1953, menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, yakni rumah gadang.

  1. Ngarai Sianok 

Ini Obyek Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi di Bukittinggi

Ngarai Sianok adalah lembah yang terletak di sebelah selatan Kota Bukittinggi. Lembah ini memiliki dalam jurang sekitar 100 meter, dan membentang sepanjang 15 kilometer dengan lebar sekitar 200 meter. Karena pemandangannya sangat indah, Ngarai Sianok menjadi salah satu daya tarik wisata di Bukittinggi.

Ngarai Sianok juga memiliki nilai sejarah, di mana pernah menjadi jalur pergerakan tentara pembebasan nasional selama perang kemerdekaan Indonesia.

  1. Rumah Kelahiran Bung Hatta 

Muhammad Hatta adalah salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia. Dia lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Rumah kelahirannya berada di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 37, Bukittinggi. Dengan mengunjungi rumah ini, wisatawan bisa mengenal lebih dekat kehidupan masa kecil Wakil Presiden pertama Indonesia itu. 

Bentuk fisik awal rumah tersebut sebenarnya sudah runtuh pada 1960-an. Namun, rumah itu dibangun ulang atas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta sebagai upaya memperoleh gambaran masa kecil  Muhammad Hatta di Bukittinggi. Di rumah ini, pengunjung juga bisa menemukan sepeda ontel tua dan dokar tua yang dahulu pernah dipergunakan Bung Hatta semasa mudanya.

Baca juga:

Nah, demikian beberapa tempat wisata sejarah yang wajib kamu kunjungi di Bukittinggi. Dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut, kamu akan dapat mengetahui warisan sejarah yang dimiliki oleh Kota Bukittinggi.

Categories
Artikel

Mengenal Sejarah Perkembangan Kota Padang

Mengutip dari buku yang berjudul Sejarah Kota Padang yang disusun oleh Sofwan dkk, nama Padang berarti “dataran yang luas”. Kota Padang merupakan wilayah yang terdiri dari dataran rendah dan dikelilingi oleh perbukitan sehingga sebagian besar berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia (1987:1). Secara geografis, Kota Padang terletak di pantai barat pulau Sumatera antara 0o44′ dan 01o08′ Lintang Selatan dan 100o05′ dan 100o34′ Bujur Timur. Berdasarkan PP No. 17 Tahun 1980 Luas Kota Padang adalah 694,96 km2 atau 1,65% dari luas Provinsi Sumatera Barat. Kota Padang terdiri dari 11 kecamatan. Luas geografisnya terdiri dari 51,01% hutan lindung, 7,35% bangunan dan perkebunan, dan sisanya lahan pertanian dan pemukiman (Padang.go.id). 

 

Sejarah Kota Padang bermula dari abad ke-15 bersamaan dengan sejarah Minangkabau dimana daerah ini awalnya merupakan pemukiman nelayan pada masa kekuasaan raja Adityawarman (Raja Minangkabau). Di Tambo Minangkabau, Padang disebut kawasan pantai. Orang pertama berasal dari Kubung XIII Solok Luhak Nan Tigo (Agam, Tanah Datar dan Limo Puluh Kota). Namun ketika mereka tiba, ada juga penduduk asli yang mereka sebut orang Rupit dan Tirau. Artinya kelompok masyarakat tersebut sudah ada sebelum wilayah kerajaan Minangkabau meluas sebelum mereka tiba di Padang. Namun pada abad yang sama, Kerajaan Aceh juga mulai mengembangkan wilayahnya, terutama memperluas wilayah komersial. 

Saat itu, kerajaan Aceh telah terbentuk. Mereka Pun berhasil menaklukkan Tiku, Pariaman dan Indrapura. Pedagang Tiku dan Pariaman singgah di Padang sebelum menuju Aceh. Saat itu, Kota Padang tidak sepenting Kota Pariaman yang saat itu ditunjuk oleh Raja Aceh menjadi markas panglima tertinggi bagi wilayah pesisir Sumatera Barat. Pada awal abad ke-14, VOC memulai aktivitasnya di Indonesia. Mereka datang ke Padang melalui Pulau Cingkuk. Kemudian, selang beberapa tahun, mereka juga membangun  pemukiman yang sekarang disebut Batang Arau. Kawasan pemukiman tersebut kini juga berkembang menjadi kawasan Muara Padang. Sejak saat itu, Belanda mulai mempekerjakan pejabat perdagangan dan membangun gudang untuk menyimpan barang-barang mereka sebelum dikirim melalui pelabuhan Muara Padang. Menurut informasi yang diterima, nampaknya Belanda semakin meningkatkan aktivitasnya di wilayah ini dari tahun ke tahun. Sehingga, menjelang akhir zaman VOC tahun 1799, Padang sudah menjadi pelabuhan terpenting di pesisir barat pulau Sumatera yang juga dijadikan tempat pertemuan penduduk desa-desa sekitarnya yang hidup dari perdagangan Belanda. Selain Belanda, pedagang asing lainnya juga singgah di Padang. Beberapa di antaranya adalah Inggris, Prancis, Portugis dan Cina. Jadi, Kota Padang saat itu tidak hanya dihuni oleh pribumi, namun juga oleh beberapa orang asing. Dari desa nelayan, Padang berkembang menjadi pelabuhan komersial internasional.

 

Mengenal Sejarah Perkembangan Kota Padang

 

Menjelang akhir abad ke-18, kota Padang hanya terdiri dari Batang Arau, Kampung Pecinan, Kampung Keling, Pasar Hilir, Pasar Mudik, Pulau Aia, Ranah Binuang, Alang Lawas dan Seberang Padang. Ketika pemerintah Belanda melalui de Stuers (1788-1861) menguasai Padang, kota ini diperluas ke utara hingga Nanggalo dan Ulak Karang, selatan hingga Teluk Bayur, timur hingga Lubuk Begalung, Marapalam dan Andalais. Pada masa ini terjadi masa peralihan dimana wilayah kekuasaan yang dijalankan oleh pangeran kemudian digantikan oleh wijk atau sistem pemerintahan desa. Penghulu Wijk tidak lagi menjadi kepala pemerintahan marga atau suku, tetapi untuk kota atau wijk. Setiap wijk yang diawetkan adalah:

 

Wijk I:

Desa Mata Air dan Desa Durian. Wijk II:

Puruksen, Damarin, Olon, Ujung Pandanin kaj Rimbo Kaluangin kylät.

Wijk III:

Javanesisches Dorf, Sawahan, Belantung, Terandam und Teak.

Wijk IV:

Pondok Pondok, nächstes Dorf, Berok, chinesisches Dorf und hinter Tangsi.

Wijk V:

Dorf Parak Gadang, Simpang Haru und Andalas.

Wijk VI:

Alang Lawas, Ganting, Ranah Binuang, Pasa Gadang, das Dorf Nias und Pagargam. Wijk VII:

Desa Teluk Bayur, Air Manis, Padang dan Teleng.

Wijk VIII:

Nanggalo dan Ulak Karang.

 

Pemekaran kawasan perkotaan selanjutnya kemudian diperluas membentuk Wijk IX, yaitu Lubuk Begalung, Sungai Barameh, Parak Laweh dan Gurun Laweh. Semua Panghulu Wijk ini tergabung dalam satu badan yang disebut Dewan Penghulu Wijk yang dipimpin oleh seorang penguasa yang ditunjuk oleh pemerintah Hindia Belanda. Penguasa didampingi oleh seorang wakil. Pada tahun 1905, atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada bulan April 1905, ditetapkan batas kota Padang. Kemudian berdasarkan Surat Edaran Pemerintah Nomor 321 Tahun 1913, wilayah kota Padang dibagi menjadi beberapa kabupaten yaitu :

Kabupaten Dataran Tinggi

Kabupaten Batang Arau

Kecamatan Binuang

Pusat rumah

Kecamatan Pauh IX

Kecamatan Sungkai

Distrik 7 Lurah Pauh V

 

Mengenal Sejarah Perkembangan Kota Padang

 

Ketujuh kecamatan tersebut disebut juga dengan Luhak dan dikepalai oleh seorang wakil presiden, namun dalam kehidupan sehari-hari disebut juga dengan Tuanku Luak. Yakni, selain ketujuh kabupaten tersebut, Kota Padang terbagi menjadi dua bagian; Padang Kota yang meliputi Kabupaten Tanah Tinggi, Batang Arau dan Binuang; dan Luar Kota Padang, d. H. Koto Tengah, Pauh IX, Sungkai and Pauh V. Ketika tentara pendudukan Jepang menyerbu negara itu pada 17 Maret 1942, Belanda meninggalkan kota Padang dengan panik. Pada saat yang sama, Soekarno terjebak di kota ini karena Belanda ingin membawanya dan melarikan diri ke Australia. Panglima tentara Jepang kemudian menemuinya di Sumatera untuk membicarakan masa depan Indonesia. Ketika Jepang mampu menguasai keadaan, kota ini dijadikan sebagai kota administratif untuk pembangunan dan pekerjaan umum.

 

Berita kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak sampai ke kota Padang hingga akhir Agustus. Namun, pada tanggal 10 Oktober 1945, pasukan Sekutu memasuki melalui pelabuhan Teluk Bayur, dan kota tersebut kemudian diduduki selama 15 bulan. Pada tanggal 9 Maret 1950, kota Padang dikembalikan ke tangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia (RIS) Nomor 111, setelah sebelumnya menjadi negara RIS. Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 225 Tahun 1948, pada tanggal 15 Agustus 1950 Gubernur Sumatera Tengah memutuskan untuk memperluas wilayahnya dengan Surat Keputusan Nomor 65/GP-50. Pada tanggal 29 Mei 1958, dengan Surat Keputusan No. 1/g/PD/1958, Gubernur Sumatera Barat menetapkan Padang sebagai ibu kota provinsi Sumatera Barat secara de facto dan secara de jure pada tahun 1975 ditandai dengan disahkannya undang-undang tersebut. Nomor 5 Tahun 1958. Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah. Setelah mempertimbangkan segala keinginan dan kebutuhan masyarakat setempat, maka pemerintah pusat mengeluarkan Keputusan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 yang memerintahkan perubahan batas Kota Padang sebagai pemerintahan daerah.

 

Baca juga:

Dengan Surat Keputusan No. 103 yang dikeluarkan oleh Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 17 Mei 1946, Padang dinyatakan sebagai kota besar.

Categories
Artikel

Sumatera Barat Menjadi Salah Satu Masa Depan Bisnis Indonesia

Sumatera Barat adalah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Secara geografis, Sumatera Barat berada di bagian barat Pulau Sumatera dan berbatasan dengan provinsi Riau di sebelah utara, Sumatera Utara di sebelah timur laut, Danau Maninjau dan Padang Pariaman di sebelah timur, Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Bengkulu di sebelah barat daya.

 

Wilayah Sumatera Barat memiliki topografi yang sangat beragam, terdiri dari pegunungan, dataran tinggi, dan daerah pantai. Sebagian besar wilayah di sini adalah pegunungan dan dataran tinggi, dengan ketinggian rata-rata sekitar 450-500 meter di atas permukaan laut. Pegunungan tertinggi di Provinsi ini adalah Gunung Kerinci, yang juga merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut.

 

Sumatera Barat Menjadi Salah Satu Masa Depan Bisnis Indonesia

 

Selain pegunungan dan dataran tinggi, Sumatera Barat juga memiliki dataran rendah dan pantai yang indah. Beberapa wilayah pantai di Provinsi ini yang terkenal antara lain Pantai Padang, Pantai Carocok, dan Pulau Cubadak.

 

Secara keseluruhan, topografi Sumatera Barat yang beragam menciptakan berbagai jenis ekosistem dan kondisi iklim yang berbeda-beda di wilayah tersebut. Hal ini memengaruhi keanekaragaman hayati di sini dan membuat provinsi ini memiliki potensi pariwisata yang menarik.

 

Selain itu,  provinsi ini juga memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk mineral, hayati, dan energi.

 

Mineral adalah salah satu sumber daya alam yang banyak terdapat di Sumatera Barat. Beberapa jenis mineral yang terdapat di provinsi ini antara lain bijih emas, tembaga, besi, dan mangan. Wilayah yang kaya akan mineral emas adalah di sekitar Pegunungan Meratus di Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan potensi bijih tembaga cukup besar di wilayah Bukittinggi, Padang Pariaman, dan Lima Puluh Kota.

 

Energi juga menjadi salah satu sumber daya alam penting di Sumatera Barat. Wilayah ini memiliki potensi energi hidrolik dan panas bumi yang cukup besar. Beberapa pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Provinsi ini, antara lain PLTA Batang Agam dan PLTA Koto Panjang. Sedangkan untuk potensi energi panas bumi, Sumatera Barat memiliki potensi yang cukup besar di daerah Solok Selatan dan Solok.

 

Kemudian, pemanfaatan sumber daya hayati juga menjadi salah satu kegiatan utama di Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki beragam jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun perkebunan, seperti padi, jagung, kopi, kelapa sawit, dan karet. Selain itu, Sumatera Barat juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti berbagai jenis burung, reptil, dan mamalia. Sumber daya hayati ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, dan juga menjadi potensi untuk industri makanan dan minuman.

 

Lalu, sektor pertanian juga menjadi salah satu kegiatan utama masyarakat di Sumatera Barat. Provinsi ini memiliki tanah yang subur dan cocok untuk pertanian, seperti padi, jagung, kopi, kelapa sawit, dan karet. Selain itu, Sumber daya hayati ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhan hidup sehari-hari, dan juga menjadi potensi untuk industri makanan dan minuman. Pemanfaatan sektor pertanian di sini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Tidak hanya itu, perikanan juga menjadi sektor penting dalam pemanfaatan sumber daya alam di Sumatera Barat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Provinsi ini juga memiliki perairan yang luas dan kaya akan ikan, udang, dan kerang. Pemanfaatan sumber daya perikanan ini dilakukan dengan cara tradisional atau modern, tergantung pada kondisi wilayah dan teknologi yang tersedia. Sektor perikanan sendiri diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan meningkatkan perekonomian daerah.

 

Oleh karena itu dengan berlimpahnya sumber daya alam di Sumatera Barat, perlu diperhatikan bagaimana pemanfaatannya yang tidak akan merusak lingkungan. Karena akan berdampak besar terhadap masyarakat dan pemerintah, sewaktu-waktu bisa jadi menjadi pemicu terjadinya bencana ekologis, lantaran salah pengelolaan.

 

Walaupun demikian, pemerintah dan masyarakat telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi sumber daya alam. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan dan regulasi yang ketat terhadap pemanfaatan sumber daya alam. Pemerintah daerah telah mengeluarkan peraturan yang mengatur tentang izin eksploitasi mineral, kehutanan, pertanian, dan perikanan. Izin tersebut hanya diberikan jika pemohon dapat menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan tidak merusak lingkungan dan alam.

 

Selain itu, pemerintah dan masyarakat juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Dalam hal ini, pemerintah membentuk badan-badan pengawasan dan pengendalian yang bertugas untuk memantau dan mengontrol kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Masyarakat setempat juga berperan aktif dalam pengawasan dan pengendalian kegiatan eksploitasi sumber daya alam. Mereka membentuk kelompok-kelompok pengawas alam yang bertugas untuk memantau kegiatan eksploitasi sumber daya alam di daerah mereka.

 

Upaya lain yang dilakukan untuk melindungi sumber daya alam adalah dengan melakukan konservasi dan rehabilitasi lingkungan. Pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya-upaya untuk menghijaukan kembali daerah-daerah yang terkena deforestasi, seperti melakukan penanaman kembali hutan dan pengembangan kebun-kebun rakyat. Selain itu, mereka juga melakukan upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dengan mengembangkan taman-taman nasional dan menempatkan beberapa spesies hewan dan tumbuhan yang terancam punah dalam penangkaran.

 

Bagaimana Prospek Masa Depan Perekonomian Sumatera Barat

 

Sumatera Barat Menjadi Salah Satu Masa Depan Bisnis Indonesia

 

Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan kualitas hidup masyarakat di masa depan. Berikut adalah beberapa prospek masa depan sumber daya alam Sumatera Barat.

 

  • Sektor Pertanian

Pertanian merupakan sektor yang memiliki potensi besar di Sumatera Barat. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya untuk meningkatkan produksi pertanian dan mengembangkan agrowisata sebagai sumber pendapatan baru. Di masa depan, potensi pertanian ini dapat terus meningkat melalui pengembangan teknologi pertanian yang lebih modern dan inovatif serta dukungan dari pemerintah dan swasta dalam hal penyediaan modal dan pasar.

 

  • Sektor Perikanan

Perikanan juga menjadi potensi besar Sumatera Barat, terutama di daerah pesisir yang memiliki sumber daya laut yang melimpah. Namun, pemanfaatan sumber daya laut harus dilakukan secara berkelanjutan agar keberlangsungan sumber daya laut dapat terjaga. Di masa depan, potensi perikanan ini dapat meningkat melalui pengembangan budidaya ikan dan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan.

 

  • Sektor Energi

Sumatera Barat memiliki potensi energi yang besar, seperti energi panas bumi, air, dan angin. Pemanfaatan energi terbarukan dapat menjadi sumber pendapatan baru dan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Di masa depan, potensi energi terbarukan ini dapat terus dikembangkan melalui investasi dan dukungan dari pemerintah dan swasta.

 

  • Sektor Mineral

Sumatera Barat memiliki potensi mineral yang besar, seperti emas, perak, tembaga, dan nikel. Namun, eksploitasi mineral harus dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan agar tidak merusak lingkungan dan alam. Di masa depan, potensi mineral yang ada dapat terus dikembangkan melalui pengelolaan yang baik dan teknologi ekstraksi mineral yang lebih ramah lingkungan.

 

Baca juga:

 

Pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan kualitas hidup masyarakat di masa depan. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi dalam melakukan upaya perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam untuk kepentingan bersama.