Saudagar Minang Raya

Categories
Artikel

Wajib Anda Coba, Ini 3 Makanan Khas Sumatera Barat Berbahan Dasar Singkong

Sumatera Barat selain dikenal dengan nuansa alamnya yang indah, ternyata juga menyimpan beraneka ragam kuliner hingga makanan khas yang tak kalah lezat.

Selain itu, di Sumatera Barat juga menyediakan olahan makanan dari berbagai bahan. Salah satunya adalah Singkong.

Singkong merupakan ketela pohon atau dikenal juga sebagai ubi kayu. Biasanya, singkong sering dijadikan oleh masyarakat Sumatera Barat sebagai bahan untuk olahan pangan.

Hal tersebut disebabkan singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan baik untuk dikonsumsi. Selain itu, singkong juga mudah didapatkan.

Apa Saja Makanan Khas Sumatera Barat yang Terbuat dari Singkong?

  1. Kacimuih

Makanan lezat yang pertama ini merupakan jajanan tradisional di Sumatera Barat. Bentuknya bulat membumbung atau kadang kotak-kotak. 

Biasanya, kacimuih bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional. Sebab, tak semua kedai menjual jajanan yang satu ini. Bisa dibilang saat ini sudah mulai langka.

Kacimuih berbahan dasar singkong yang sudah dikupas dan diparut kasar. Untuk metode memasaknya dengan cara dikukus. Lalu, setelah dirasa matang, kacimuih bisa dihidangkan bersama dengan parutan kelapa dan gula pasir.

  1. Godok Bagulo

Selanjutnya adalah makanan dengan nama godok bagulo. Makanan ini merupakan salah satu khas dari Sumatera Barat. Hampir sama dengan kacimuih, godok bagulo ini juga berbahan dasar singkong.

Kendati demikian, godok bagulo ini dimasak dengan menggunakan metode penggorengan. Hasilnya pun menjadi lebih renyah dan gurih.

Untuk bentuknya pun menyerupai telur ayam, tidak terlalu bulat dan tak terlalu lonjong. Godok bagulo ini sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga di kala santai di teras rumah.

  1. Karupuak Saga

Bagi masyarakat yang hobi makan kerupuk, wajib banget untuk merasakan kriuknya karupuak saga ini. Sebab, karupuak saga merupakan olahan kerupuk dari bahan dasar singkong yang telah dipotong-potong lalu digoreng.

Karupuak saga ini biasanya diletakkan di warung-warung sarapan pagi, seperti kedai lontong dan sate. Sebab, sangat cocok dipadukan dengan makanan yang berkuah.

Nah bagaimana sobat ngemil, apakah sudah pernah merasakan ketiga makanan khas Sumatera Barat yang berbahan dasar singkong belum? Jika belum, jangan ragu untuk mencobanya atau membuatnya sendiri di rumah, tidak ribet kok.

Categories
Artikel

Daftar Kota dan Kabupaten Penopang Ekonomi Sumbar

 

Pertumbuhan Perekonomian Sumatera Barat diketahui semakin tumbuh lebih baik usai memanfaatkan pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. berikut ini daftar kabupaten kota penopang Ekonomi Sumbar (Sumatera Barat) berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Daftar kabupaten kota penopang Ekonomi Sumbar (Sumatera Barat)

1. Kota Padang

BPS mencatat perekonomian Kota Padang pada tahun 2020 mencapai Rp 62,22 triliun. Angka itu diketahui dari hitungan besaran produk domestik bruto regional (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB).

Jika dikalkulasikan, angka ini setara dengan 25,7% dari total PDRB 19 kabupaten kota di Sumatera Barat yang mencapai Rp241,88 triliun. Perekonomian ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini ditopang dari sektor perdagangan besar dan eceran serta transportasi dan pergudangan.

PDRB sektor perdagangan besar dan perbelanjaan eceran mencapai Rp10,21 triliun atau 16,41%, sementara sektor perdagangan besar dan pertunjukan eceran Rp9,74 triliun atau 15,66% dari total perekonomian tahun lalu.

2. Kabupaten Agam

Kabupaten Agam berada diurutan kedua daerah penopang perekonomian Sumatera Barat dengan PDRB ADHB sebesar Rp20,37 triliun.

3. Kabupaten Padang Pariaman

Kabupaten Padang Pariaman tercatat memiliki nilai PDRB ADHB sebesar Rp17,94 triliun.

4.Kota Sawahlunto

BPS mencatat Kota Sawahlunto memiliki PDRB ADHB sebesar Rp3,66 triliun.

5. Kota Solok

Kota Solok memiliki PDRB ADHB perekonomian Rp4,04 triliun.

6. Kota Padang Panjang

Kota Padang Panjang menjadi kabupaten/kota dengan PDRB ADBH terkecil, yakni hanya Rp3,47 triliun.

 

Baca juga  :

Daerah dengan PDRB per kapita tertinggi di Sumatera Barat

Kota Bukittinggi diketahui sebagai kabupaten/kota dengan PDRB per kapita tertingi, yaitu sebesar Rp65 juta pada tahun 2020.

Kemudian diikuti oleh Kota Padang dengan PDRB per kapita Rp64,67 juta, selanjutnya Kota Padang Panjang dengan PDRB per kapita Rp63,82 juta.

Selanjutnya Kabupaten Pasaman memiliki PDRB per kapita Rp31,32 juta dan Kabupaten Solok Selatan memiliki PDRB per kapita Rp31,81 juta.

Terakhir, Kabupaten Pesisir Selatan diketahui sebagai kabupaten/kota yang memiliki PDRB per kapita terendah di Sumatera Barat, yaitu hanya Rp29,96 juta.